science

Saturday, December 24, 2016

experimen sederhana fisika

Bel Listrik Rumah

Alat dan Bahan
  1. Gunting
  2. Obeng
  3. Selotip khusus kabel
  4. Kabel sepanjang 2 m
  5. Lampu 5 watt warna-warni
  6. Rumahan Lampu 1 buah
  7. Saklar 1 buah
  8. Kepala ujung kabel untuk menyambungkan ke stop kontak 1 buah
  9. Bel listrik 1 buah
  10. Lampu 5 watt 
  11. Rumahan Lampu 
  12. Saklar 
  13. Kepala Ujung Kabel 
  14. Bel Listrik
Langkah Pembuatan
  1. Potong kabel sepanjang 10 cm sebanyak 2 potong, sehingga sisa kabel 2 m tersebut menjadi 180 cm
  2. Ambil salah satu potongan kabel sepanjang 10 cm tersebut, lalu sambungkan dengan kabel bel listrik sesuai warna
  3. Sambungkan kembali ujung kabel yang belum terpasang ke rumahan lampu
  4. Ambil kabel sepanjang 10 cm yang kedua, lalu menggabungkan menjadi 2 pasang di dalam rumahan lampu, sesuai warna
  5. Tahap kelima inilah yang cukup rumit, pertama sambungkan ujung kabel yang tersambung dengan rumahan lampu, lalu diparalelkan dengan sisa kabel sepanjang 180 cm tadi dengan saklar, seperti pada gambar  di bawah ini
  6. Sambungkan ujung kabel terakhir dengan kepala ujung kabel.
  7. Bel siap digunakan.

 Lampu Lava Sederhana

percobaan untuk membuat lampu lava sederhana. Kalo ada yang belum tahu bentuk dan rupanya dapat lihat gambar di bawah ini.



Alat dan Bahan
    1. Gelas minum bening
    2. Minyak sayur
    3. Garam
    4. Air
    5. Pewarna makanan

      Langkah Pembuatan
      1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya
      2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera)
      3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas
      4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak
      5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjut
      Mengapa terjadi demikian? seperti biasa bagi sahabat yang memiliki pendapat, dapat menuliskan komentarnya. Petunjuk yang saya berikan ialah massa jenis. Selamat bereksperimen ya!

       Bola Gula Api

      Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api (sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah satunya. Yuk langsung saja kita ke TKP

      Alat dan Bahan
      1. Sebongkah gula batu berukuran sedang
      2. Abu yang berasal dari pembakaran kertas
      3. Korek api
      4. Lilin
      5. Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnyaTang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya
      Langkah Pembuatan
      1. Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. 
      2. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan. Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar?  
      3. Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut terbakar?
      Penjelasan Konsep
      Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”.  Ingat, gunakan tang ketika membakar gula batunya 


      Science Experiment: Membuat Petir Dengan Bahan Sederhana

                 Halo Sobat, Walaupun cuaca sedang tidak bagus (hujan+angin kencang+petir) kita
      harus tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan agar bisa terus beraktivitas.
      Terinspirasi dari cuaca belakangan ini, saya akan share informasi mengenai cara
      membuat PETIR/KILAT dengan menggunakan alat sederhana yang tidak mahal
      dan mudah dicari. sebelumnya kita bahas dulu apa itu Petir. Petir, kilat, atau
      halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat
      langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat
      kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.

                 Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan
      suara dan kecepatan cahaya. Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan
      dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa
      lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap
      netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada
      rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga
      dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan
      negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

                  Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan
      awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus
      menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan
      awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas
      atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika
      perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
      pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk
      mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui
      elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi
      udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan,
      karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi
      sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan
      bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar
      awan yang berbeda muatan. Kilat adalah elemen alam yang indah dan menakutkan.
      Nah kali ini kita tidak mesti menunggu untuk terjadi badai berikutnya untuk
      melihat Petir. Kita akan membuat Petir dirumah sendiri. bagaimana caranya? Ayo
      berexperiment!!

      Bahan dibutuhkan:

      - Aluminium Foil
      - Bolpoin/Pulpen
      - Paku
      - Kain Wol
      - Styrofoam
      - Lem
      - Kamera/HP/Handycam (digunakan untuk merekam)
      - Buku catatan

      1. Kumpulkan bahan di atas meja. kita bereksperimen di dalam ruang tertutup dan
      agak gelap.
      2. Bungkus paku dengan Aluminium foil dari bawah ke atas. Titik yang tajam
      harus mencuat keluar dari bagian foil. jadi ujung tajamnya jangan dibungkus.
      3. Pasang pena di aluminium foil, gunakan paku untuk jangkar. Anda mungkin
      perlu menggunakan satu atau dua tetes lem pada pena agar terpasang dengan
      sangat baik. Jika menggunakan lem, biarkan kering sebelum dilanjutkan. tujuan
      menempelkan pena adalah sebagai pegangan agar kita tidak menyentuh aluminium
      foil. karena bila aluminium foil tersentuh tangan kita, percobaan akan gagal
      4. Setelah ini, jangan menyentuh aluminium foil dengan tangan Anda! Anda tidak
      akan dapat melakukan percobaan jika Anda menyentuhnya.
      5. Ambil kain wol dan gosokan dengan Styrofoam secara cepat. Ini akan
      menciptakan muatan negatif yang Anda butuhkan untuk menciptakan percikan
      petir.
      6. Ambil aluminium foil dengan cara memegangnya pada pena yang sudah
      ditempelkan pada aliminium foil dan dekatkan dengan Styrofoam.
      7. Matikan lampu ruangan. Jika anda memiliki kamera video, Anda dapat
      memfilmkan percikan petit.
      8. Bawa tangan Anda ke arah aluminium foil secara perlahan, tanpa
      menyentuhnya.
       Catat setiap langkah percobaan dalam jurnal Anda atau pada selembar
      kertas. Pastikan untuk menjelaskan segala sesuatu secara rinci jika Anda
      tidak memiliki kamera video untuk merekam percobaan. Ketika Anda
      mendekatkan tangan Anda ke aluminium foil, sebuah kilat listrik akan
      muncul. Anda akan melihat, mendengar dan bahkan mungkin merasakannya!
      Selain eksperimen diatas, ada juga cara lain untuk menciptakan petir, berikut cara
      kedua tersebut

      Bahan yang dibutuhkan :

      -Sarung tangan karet
      -Garpu plastik
      -Timah
      -Talenan kayu atau plastik
      -Styrofoam piring atau karet balon
      -Kepala rambut atau wol

      NB : Lakukan eksperimen saat cuaca dingin dan kelembaban rendah (< 45%
      kelembaban, suhu < 75 F)

      Langkah Kerja :

      - bungkus garpu plastik dengan kertas timah sehingga terlihat seperti spatula besar.
      Pastikan bungkusan serapi mungkin tanpa ada ujung yang tajam. perhatikan
      gambar dibawah

      - Gosok Styrofoam atau karet balon pada rambut Anda atau wol. sebelum
      menggosok ingat gunakan sarung tangan karet anda.
      - Letakkan bagian timah spatula Anda pada balon atau styrofoam. Sentuh kertas
      timah dengan tangan Anda yang tidak menggunakan sarung tangan.
      - Apa yang terjadi? Bagaimana Anda menjelaskan apa yang Anda lihat?
      - Tarik spatula dari balon karet atau styrofoam, dan sentuhkan lagi. Apa yang
      terjadi saat ini? Yang Anda harapkan?
      - sekarang coba dengan bahan lain. gosok ulang objek pada rambut dan kain wol.
      Tambahan: untuk hasil yang lebih baik, lakukan pada ruang gelap.

                  Dari percobaan tersebut, Anda seharusnya melihat dan merasakan percikan ketika
      Anda menyentuh kertas timah. Ketika Anda menjauhkan kertas timah dan
      menyentuhnya lagi dengan tangan, anda tidak akan merasakan atau melihat
      percikan, dan kebanyakan obyek non-logam tidak akan memicu  percikan.
      Anda sedang bereksperimen dengan listrik statis. Listrik statis yang Anda lihat
      adalah disebabkan oleh pergerakan elektron. Elektron membawa muatan listrik
      negatif, yang menyebabkan mereka tertarik untuk proton dan ditolak dari elektron
      lain. Ketika Anda menggosok objek pada rambut Anda, terjadi dua hal: 1. elektron
      berpindah ke balon, atau perpindahan elektron dari Styrofoam.
      Logam adalah bahan khusus, dimana elektron mereka bebas untuk bergerak hampir
      di mana pun mereka suka, alih-alih terjebak pada molekul bahan. Ketika benda
      logam ditempatkan dekat sesuatu dengan bermuatan netral, Semua elektron dalam
      logam akan bergerak untuk menjadi jauh dari muatan negatif atau sebagai dekat
      dengan muatan positif sebanyak mungkin. Logam disebut konduktor. balon karet
      adalah isolator dimana elektronnya tidak bisa bergerak bebas.

      Friday, December 23, 2016

      Cara Membuat Laporan Kegiatan yang Baik dan Benar

            Bagi pelajar, mahasiswa dan pegawai sutau perusahaan tentunya laporan sudah menjadi teman yang selalu ada di hampir smeua kegiatan. Entah dalam bentuk laporan kegitan belajar, laporan kegiatan acara, laporan pembelajaran, laporan hasil kerja dan lainnya. Oleh karena itu, semua dituntut untuk mengerti pembuatan laporan kegiatan. Namun apakah laporan kegiatan yang telah anda buat itu benar dan sesuai dengan aturan resmi? Dalam pembuatan laporan ada banyak sekali hal yang harus anda perhatikan karena menyangkut pembaca. Bayangkan saja jika laporn yang anda buat tidak lengkap ataupun ada salah pelaporan, tentunya tidak akan baik untuk anda bukan? Jika anda belum yakin, jangan khawatir kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara membuat laporan kegiatan yang baik dan benar. Perhatikan selengkapnya dbawah ini ya:
      1. Pendahuluan

      2. Di sini anda akan menjelaskan mengenai background acara atau kegiatan yang sudah anda lakukan serta tujuan dari diadakannya acara tersebut. Berikan kejelasan tempat dan waktu pelaksanaan secara singkat.
      3. Uraian Kegiatan

      4. Di sini anda akan mmeberikan gambaran atas seluruh kegiatan yang sudah anda lakukan. Berikan penjelasan untuk acaranya berupa waktu, tempat dan juga apa saja yang telah dilakukan. Cantumkan juga susunan acara pada kegiatan tersebut.
      5. Penutup

      6. Anda akan menutup laporan anda sekaligus memberikan kesimpulan atas acara yang sudah dilakukan.
      7. Lampiran

      8. Di bawah bab penutup, anda juga bia menambahkan lampiran berupa foto sebagai dokumentasi acara tersebut. Bagaimanapun juga foto akan merepresentasikan bagaimana keberlangsungan acara anda.
              Ketiga hal utama tersebut bisa langsung anda jadikan referensi untuk membuat laporan kegiatan anda. Setelah ini kita akan membahas mengenai detail dari format laporan kegiatan yang anda buat. Perhatikan selengkapnya di bawah ini ya:
      1. Kata pengantar

      2. Berisi tentang backround mengapa acara ini ada beserta tujuan singkat dibentuknya acara tersebut.
      3. Daftar isi

      4. Tuliskan alamat halaman dari masing-masing bab untuk memudahkan pembaca mencari informasi yang dibutuhkan.
      5. Pendahuluan

      6. Penjelasan mnegenai keseluruhan acara anda, tuliskan selengkapnya. Masukkan juga alasan-alasan dibuatnya acara tersebut.
      7. Tujuan kegiatan

      8. Jelaskan mengapa acara ini dibentuk atau apa yang melandasi tujuan acara ini dibentuk. Paparkan secara jelas dan ringkas.
      9. Isi

      10. Pada bab ini anda akan menjelaskan secara rinci mulai dari apa acaranya, siapa saja yang akan menghadiri, apa saja yang akan ditampilkan dan bagaimana run down dari acara tersebut.
      11. Saran

      12. Pada laporan kegiatan ini, anda akan memberikan saran untuk pelaksanaan cara berikutnya. Apakah dari segi pelaksanaan yang lebih diperbaiki atau dari segi acaranya sendiri.
      13. Penutup

      14. Beri ringkasan untuk kegiatan yang sudah anda lakukan. Penutup juga menjadi bab yang akan menutup laporan kegiatan anda.
      15. Daftar Pustaka

      16. Sebutkan dari mana sajakah referensi yang anda dapat. Daftar pustaka bisa berupa sumber dari media cetak seperti koran atau majalah. Bisa juga dari media online seperti portal berita online dan lainnya.
      17. Lampiran

      18. Berikan lampiran berupa foto-foto kegiatan di saat pembukaan, pertengahan acara dan penutupan. Foto tersebut juga akan mewakili kelengkapan laporan anda.
           Itulah apa saja hal yang harus ada dalam laporan anda. semoga dapat dijadikan referensi untuk pembuatan laporan anda selanjutnya. Segera praktekkan pembuatan laporan kegiatan anda. selalu semangat dan salam sukses!

      TUTORIAL ADOBE PHOTOSHOP KOMPLIT


                    Foto-foto artis seperti Sandra Dewi & Nia Ramadhani, yang banyak beredar di Internet dibuat dengan Adobe Phostoshop. Hasil gambar olahan Adobe Photoshop ini juga banyak dilihat di berbagai website, brosur, koran, majalah, dan media lainnya. Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sangat powerfull dengan segala fasilitasnya. Saat ini Adobe telah mengeluarkan Adobe Photoshop CS3 yang lebih powerfull. Versi sebelumnya, yaitu Adobe Photoshop CS2Adobe Photoshop CSdan Adobe Photoshop 7, masih sering dipakai untuk komputer lama (pentium 3 ke bawah). Tutorial Adobe Photoshop ini dibagi dalam 6 Bab.



      1.1. Apa itu Adobe Photoshop?
      Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sangat powerfull dengan segala fasilitasnya. Hasil gambar olah dengan Adobe Photoshop ini banyak dilihat di berbagai website, brosur, koran, majalah, dan media lainnya. Untuk download Adobe Photoshop klik di sini.
      1.2. Mengenal Area Kerja
      Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar apa saja. Sebagai contoh di buka gambar zhaow.jpg yang ada pada CD Tutorial bagian BAB I (lihat gambar 1.1).
      Mengenal Area Kerja Adobe Photoshop
      Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah dimodifikasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini gunakan menu Windows -> Workspace -> Reset Palette Location.
      Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:
      A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter dan lain-lain.
      B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka ukuran/diameter brush ada di sini.
      C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
      D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
      E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
      F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.
      1.3. Praktek Bab 1
      1.3.1. Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen
      Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat duplikat gambar gunakan menu Image -> Duplicate.
      1.3.2. Mengubah ukuran gambar dan kanvas
      Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan dengan menu Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar tetap, akan ada kertas putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image -> Canvas Size.
      1.3.3. Mencoba ToolBox
      Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya. Coba klik kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk memilih tool yang tersembunyi.
      1.3.4. Mencerminkan dan Memutar Gambar
      Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image -> Rotate Canvas -> pilih sudut yang dikehendaki.
      1.3.5. Undo
      Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau gunakan pallete history.
      1.3.6. Memindahkan gambar ke dokumen lain
      Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.
      1.3.7. Save for web
      Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran kecil yang biasa digunakan pada web site.

      BAB II – SELECTION & TOOL

      2.1. Menyeleksi Gambar
      Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat mengcopy, mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang terseleksi tanpa mempengaruhi bagian lain.
      Ada tiga cara menyeleksi yaitu:
      1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
      2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan gambar (Magnetic Lasso Tool).
      3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.
      Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:
      1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.
      2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.
      2.2. Tool-tool yang lain
      Tool pada Adobe Photoshop
      2.3. Praktek Bab II
      2.3.1. Rectangular Marquee Tool
      Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak. Gunakan menu Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman pinggiran potongan.
      2.3.2. Elliptical Marquee Tool
      Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan Select -> Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau diseleksi. Gunakan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar. Gunakan Select -> Inverse untuk membalik seleksi.
      2.3.3. Lasso Tool
      Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.
      2.3.4. Polygonal Lasso Tool
      Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis lurus, misalnya piramida pada gambar 2.5. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal Lasso Tool akan berfungsi seperti Lasso Tool biasa. Contoh gambar hasil seleksi piramida diperkecil dan diletakkan pada sudut kanan bawah.
      2.3.5. Magnetic Lasso Tool
      Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi gambar akan secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna kontras.
      2.3.6. Magic Wand Tool
      Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
      Tutorial Adobe Photoshop - Magic Wand tool
      2.3.3. Crop Tool
      Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
      2.3.3. Healing Brush Tool
      Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu. Aktifkan tool ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak berkeriput, kemudian klik pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.
      2.3.4. Spot Healing Brush Tool
      Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini Anda tidak perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena akan secara otomatis terpilih dari area di sekitarnya. Misalnya digunakan untuk menghilangkan keretakan pada patung seperti pada gambar 2.10.
      Tool ini merupakan tool baru pada Adobe Photoshop CS2 yang tidak ada pada versi sebelumnya.
      2.3.5. Patch Tool
      Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.
      2.3.6. Red Eye Tool
      Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.
      2.3.7. Clone Stamp Tool
      Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang disebut cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan mouse pada area tempat objek baru mau diletakkan.
      2.3.8. Background Eraser Tool
      Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna. Misalnya digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.
      2.3.9. Magic Eraser Tool
      Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama, namun efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.
      2.3.10. Color Replacement Tool
      Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari gambar tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna sama menjadi warna lain yang dikehendaki.
      2.3.11. Blur, Sharpen, dan Smugde Tool
      Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari Blur Tool. Dengan Sharpen Tool, gambar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool digunakan untuk mengubah bentuk gambar dengan cara drag mouse.
      2.3.12. Dogde, Burn, dan Sponge Tool
      Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool digunakan untuk mempergelap area. Spong Tool digunakan untuk mencerahkan (saturate) atau mengurangi warna (desaturate).

      BAB III – PERMAINAN WARNA

      3.1. Sekilas mengenai warna
      Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru. Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
      Pada bab ini akan dibahas mengenai permainan warna, mulai dari mengatur latar belakang gambar, membuat gradient, mengatur brightness & contrast, dan masih banyak lagi tool-tool yang menarik. Pada subbab selanjutnya Anda dapat langsung praktek dengan didampingi instruktur.
      3.2. Paint Bucket Tool
      Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau mirip. Background dapat diganti dengan pattern.
      3.3. Gradient Tool
      Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi terlebih dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas terisi dengan gradasi.
      3.4. Brush Tool
      Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya brush, hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.
      3.5. Brightness/Contrast
      Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk mengatur ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.
      3.6. Level
      Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection atau seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.
      3.7. Curves
      Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.
      3.8. Color Balance
      Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan warna.
      3.9. Photo Filter
      Photo filter digunakan untuk memberikan filter pada gambar. Mirip seperti filter yang diletakkan di depan lensa kamera. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Photofilter.
      3.10. Replace Color
      Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna yang lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah warna background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.
      3.11. Hue/Saturation
      Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue adalah warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui Image -> Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master, atau tiap-tiap warna.
      3.12. Match Color
      Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah. Misalnya di sini akan diubah gambar danau3.jpg, menjadi suasana matahati terbit seperti gambar acuan. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.
      Tutorial Adobe Photoshop - Match Color
      Tutorial Adobe Photoshop - Match Color

      BAB IV – TEKS DAN VEKTOR

      4.1. Horisontal Type Tool
      Horisontal Type Tool digunakan untuk membuat teks secar horisontal. Hasil teks dapat dipindahkan dengan Move Tool.
      Tutorial Adobe Photoshop - Horisontal Type Tool
      4.2. Horisontal Type Mask Tool
      Horisontal Type Mask Tool digunakan untuk menyeleksi dalam bentuk teks.
      4.3. Pen Tool
      Peen Tool digunakan untuk membuat garis lurus dan garis lengkung dalam bentuk vektor. Klik sekali untuk membuat anchor point, kemudian jika kurva telah terbentuk, drag anchor point untuk membuat direction point. Path yang dibuat oleh Pen Tool dapat diubah menjadi selection.
      4.4. Rectangle, Ellipse, Poligon, dan Custom Shape Tool
      Tool ini berguna untuk menghasilkan bentuk kotak (rectangle), ellips, poligon, dan berbagai macam bentuk lain yang telah disediakan oleh Adobne Photoshop. Bentuk-bentuk tersebut misalnya hati, lampu, not balok, dan lain sebagainya.

      BAB V – LAYER, MASK, DAN STYLE

      5.1. Memahami Layer
      Layer adalah lapisan tembus pandang. Bagian yang tidak bergambar pada sebuah layer bersifat transparan. Layer dapat ditumpuk dan diatur susunannya. Dengan menggunakan layer, efek-efek akan berlaku dalam layer tertentu saja, tanpa mengganggu layer yang lain.
      5.2. Quick Mask Mode
      Quick Mask Mode digunakan untuk menyeleksi dengan menggunakan Brush Tool. Aktifkan tool ini dengan menekan tombol Q pada keyboard atau memilih tool Quick Mask Mode.
      Tutorial Adobe Photoshop - Quick Mask Mode
      Pada contoh ini, gambar beruang di seleksi dengan menggunakan Brush Tool pada mode quick mask. Setelah gambar beruang terseleksi, kembalikan ke mode normal untuk menghasilkan seleksi gambar beruang.
      5.3. Layer Mask
      Layer Mask digunakan untuk menyembunyikan bagian tertentu pada layer. Gunakan warna hitam untuk menyembunyikan gambar dan warna putih untuk menampilkan gambar.
      Tutorial Adobe Photoshop - Layer Mask
      5.4. Layer Style
      Layer Style merupakan teknik memberikan efek tertentu pada suatu layer. Pilih tool Add Layer Style yang ada pada sudut kanan bawah pallete.
      Tutorial Adobe Photoshop - Layer Style

      BAB VI – EFEK KHUSUS PHOTOSHOP

      6.1. Filter Liquify
      Filter Liquify dapat mengubah gambar secara langsung dengan menggunakan mouse. Misalnya memperbesar/memperkecil mata, menggeser alis, dan sebagainya. Filter ini dapat digunakan melalui menu Filter -> Liquify.
      Tutorial Adobe Photoshop - Filter Liquify
      6.2. Filter Vanishing Point
      Filter Vanishing Point digunakan untuk meng-klone gambar dalam bentuk perspektif. Filter ini dapat digunakan melalui menu Filter -> Vanishing Point. Area sumber kloning ditentukan dengan menekan Alt + Click. Fitur merupakan fitur baru dalam Adobe Photoshop CS2.
      Tutorial Adobe Photoshop - Filter Vanishing Point
      6.3. Filter Blur
      Filter Blur digunakan untuk mengaburkan gambar. Yang menarik dalam filter ini adalah mengaburnya gambar dapat dibuat secara radial. Gunakan filter ini melalui menu Filter -> Blur.
      Tutorial Adobe Photoshop - Filter Blur

      Penulis: indra apriyani
      Link ke artikel ini: Tutorial Adobe Photoshop Komplit
      Disarikan dari berbagai sumber, salah satunya adalah: Buku 7 Jam Belajar Adobe Photoshop untuk Orang Awam, Penerbit Maxikom, buku yang sangat bagus untuk pemula, dilengkapi CD berisi video tutorial.